Senin, 26 Desember 2011

Moms, saya ingin share kembali pengalaman waktu anak saya, Raka, mengalami kejang demam di umurnya yang 2 tahun. Tulisan ini saya kirimkan ke Mommies Daily hampir 2 tahun yang lalu.. smoga bermanfaat ya..

--------------------------------


Kejang demam sangat umum terjadi pada balita, namun tak bisa dipungkiri bila kejang demam menyerang, seakan mampu membuat jantung orangtua manapun berhenti berdetak untuk beberapa saat. Hal itulah yang kurasakan pada saat anakku Raka mengalami kejang demam untuk pertama kalinya.

Saat itu bulan Februari, Raka baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-2. Lepas seminggu dari hari bahagia itu, di pagi hari seperti biasanya Raka bangun dengan ceria. Ia terlihat bersemangat bermain bersama papanya di halaman depan rumah. Saat itu kuraba dahi anakku, terasa hangat. Aku masih mengira-ngira apa pemicu demam anakku ketika teringat bahwa termometer yang biasa kupakai untuk mengukur suhu tubuhnya rusak. Aku pun segera berinisiatif untuk membeli termometer yang baru di apotek terdekat.
Saat diukur, termometer menunjukkan angka 39,1 derajat Celcius. Jantungku berdegup, kenapa suhu badannya tiba-tiba tinggi sekali. Dengan perasaan khawatir segera kuberikan Raka parasetamol dengan dosis sesuai usianya. Tak berapa lama Raka terlihat mengantuk, lalu secara mendadak badannya seperti tersentak kaget seperti sedang bermimpi. Aku sedikit tercekat, tetapi tetap berusaha tenang. Seketika itu juga terlintas kejang demam di pikiranku, tetapi segera kubuang jauh-jauh ketakutan itu karena aku tahu bahwa tak ada riwayat kejang demam baik di dalam keluargaku maupun keluarga suamiku. Apalagi selama ini setiap Raka demam tidak sampai mengalami kejang padahal suhu tubuhnya pernah mencapai 40 derajat Celcius.

Sesampainya di rumah, aku sempat menyiapkan bed cover yang kubentangkan di lantai, agar bila Raka benar terserang kejang, aku bisa membaringkannya di permukaan yang luas, rata dan bebas dari barang-barang berbahaya. Meskipun aku terlihat siap dalam menghadapi kejang ini, tapi sebenarnya dalam hati aku sama sekali tidak mengharapkannya terjadi pada anakku.
Kurang lebih satu jam kemudian, kucek lagi suhu tubuhnya. Angka yang tertera di termometer tidak bergerak turun. Tanpa berpikir panjang aku segera menelepon kediaman DSA anakku untuk membuat janji. Suamiku pun juga segera kuhubungi. Aku bersyukur di saat seperti ini suamiku bisa meluangkan waktu dari perkerjaannya untuk menemani kami.

Raka mengalami kejang dalam perjalanan ke dokter. Sangat mengejutkan karena 10 menit yang lalu suhu tubuhnya sudah turun di angka 37,5 derajat Celcius. Saat itu adalah situasi yang sangat menegangkan bagi kami. Kejadiannya begitu cepat dan tiba2, dalam posisi duduk kupangku di mobil, tubuhnya tersentak dan berguncang hebat secara berulang-ulang. Matanya berkedip-kedip, mulutnya kaku dan nafasnya tersenggal-senggal. Bersamaan dengan itu pula bibirnya pun pucat dan membiru. Benar-benar pemandangan yang menyayat hati. Kuteriakkan namanya sambil ber-istiqfar tetapi ia tidak merespon. Serangan kejang berlangsung tak lebih dari 5 menit, tapi itu adalah menit-menit terlama yg pernah kualami sepanjang hidupku.
Setelah kejang usai, Raka menjadi sangat lemas. Tubuhnya yang tadi kaku menjadi lunglai, matanya setengah terbuka dan kulihat dia masih mengalami kesulitan bernapas. Kepanikan membuat kami tak bisa berpikir jernih, kami bahkan tak menyadari bahwa yang terjadi pada Raka adalah serangan kejang demam. Di tengah kemacetan Jakarta, kami berputar arah berusaha mencapai RS terdekat secepat mungkin. Sesampainya di IGD suhu badan Raka ternyata mencapai 39,9 derajat celcius. Paramedis segera mengompres badannya dengan air hangat serta memberikan obat anti kejang (Diazepam 0,5mg )dan penurun panas Ibuprofen melalui dubur. 15 menit kemudian, kesadarannya mulai kembali. Perlahan-lahan bibirnya mulai memerah dan dia pun menangis memanggilku. Alhamdulilah..

Raka dirawat di RS selama 2 hari untuk mencari tahu penyebab demamnya, yang ternyata belakangan diketahui bahwa biang keladinya adalah virus Roseola. Demam yang naik secara tiba-tiba itulah yang memicu terjadinya kejang. Sepulang dari RS, kami segera berkonsultasi dengan DSA kami tercinta, Dr.Waldi Nurhamzah. Penjelasan beliau yang sangat informatif membuat kami merasa tenang. Pada umumnya kejang sederhana atau Simple Febrile Seizure (merupakan definisi kejang yg dialami Raka), adalah kejang yang terjadi di seluruh tubuh, tidak berulang dalam 24 jam, dan lamanya < 15 menit) tidak berbahaya serta tidak memberi efek buruk pada perkembangan otak maupun fisik si anak. Kejang demam biasanya terjadi pada hari pertama sakit di saat suhu badan merangkak naik secara cepat.

Bila anak baru pertama kali mengalami kejang memang disarankan untuk diobservasi guna mencari penyebab demamnya, meskipun sebenarnya tidak perlu sampai dirawat inap. Kejang demam sederhana tidak memerlukan penanganan yang berlebihan, bahkan sebenarnya tidak memerlukan obat apapun juga.  Adalah lebih penting untuk mencari tahu penyebab demamnya daripada fokus kepada kejang demam itu sendiri. Yang harus dilakukan pada saat anak mengalami kejang yaitu cukup dibaringkan dalam posisi miring di atas permukaan yang rata dan bebas dari benda-benda berbahaya.  Menaruh sendok atau benda apapun juga kedalam mulut anak juga tidak disarankan karena justru akan membahayakan keselamatan si anak.
Menurut beliau lagi, dilihat dari usia Raka saat mengalami kejang pertama kali yaitu di atas 1 tahun, jenis kejangnya, serta tidak adanya histori kejang demam pada keluarga, maka kemungkinannya untuk berulang menjadi sangat kecil. Namun memang tidak menutup kemungkinan bahwa Raka bisa mengalaminya lagi paling tidak sampai usianya menginjak 5 tahun. Pengalaman ini jelas membuat kami semakin waspada. Kami mungkin sudah siap bila suatu saat nanti Raka mengalami serangan kejang lagi. Obat penurun panas dan anti kejang (Diazepam oral maupun rectal) adalah obat yang wajib disediakan di rumah.  Meskipun begitu aku selalu berharap semoga kejang yang Raka alami tempo hari lalu adalah kejang pertama dan yang terakhir.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi mommies semua. Sehingga kita sebagai orangtua bisa lebih waspada, bersikap tenang dan tidak panik bila suatu saat kejang demam menyerang anak kita.

Raka, 4yo

Selasa, 20 Desember 2011

Baby Feits special edition for Mommies Daily

We're proudly present Baby Feits t-shirt collection, specially made for Mommies Daily
A collaboration of Momies Daily and Baby Feits. Let your little one express their love for our earth through this t-shirt! :)

IDR 80.000 Available size 1y, 18m, 2y, 3y, 4y, 5y





Plant the hang tag! :)


Click the pic to enlarge


 
Click the pic to enlarge










size 1y = LD 27cm P 31cm
Size 18m = LD 28,5cm P 32cm
Size 2y = LD 32cm P 38cm
size 3y = LD 34cm P 42cm
size 4y = LD 36cm P 47cm
size 5y = LD 38 cm

Limited quantity so you better grab fast moms :)
For order and inquiry please send us an email to babyfeits@yahoo.com
or you can reach us at 081932333381, twitter @BabyFeits
Happy Shopping!

Senin, 19 Desember 2011

Vintage Robot

The newest collection from Baby Feits
This t-shirt features a distressed print of a vintage robot image on front. 
The robot toy shown in pic belongs to my husband oldies collection. He has dozen of antique and vintage toys, most of them are in great condition, comes with original boxes, and not to mention they're all super cute and classic! My husband loves collecting retro things since a year ago. I think it's his way to find his inner childhood :)




Here are some of his vintage toys colelction




Senin, 12 Desember 2011

Baby Feits printed advertisement




The little boy in this pic is my son Raka :)

Selasa, 06 Desember 2011

Plant Our Hangtag

Moms, do you know that the hangtag that attached in each Baby Feits t-shirt can actually grow flowers?
Baby Feits tag is made from plantable paper that is not only totally biodegradable, it is also contains mix of wild flower seeds. You put the hangtag in soil, water it thoroughly and wait for the seeds to germinate! Here's the steps how to plant our hangtag:


Here are the steps:


1. Soak the paper in water overnight
2. Prepare your pot. Fill it with 2/3 full with good soil
3. Take our tag paper and tear it into small pieces, about 1 inch. Cover the soil in the prepared pot with the paper, and add more soil on top of it
4. After planting the paper in your pot, give it a good soak. You want the paper and the soil to be nicely damp. Place in a sunny position and ensure the plantable paper is kept moist 
5. During the first 10 days, keep the paper moist at all times
5. Once sprouts appear, continue to keep the paper moist but be careful not to overwater. Once sturdy plants appear, water as needed


Here's what the pot looks like after we plant the paper:



Our Hang Tag






So, what are you waiting for, let's get our kids involved from the start. Gardening with kids of any age encourages their interest of nature and will give them understanding how the fit into the  natural world. Reduce your carbon footprint and Have fun!

Sabtu, 03 Desember 2011

Bamboo Collection

As a plant, bamboo has incredible properties - it is considered the fastest growing plant on earth and is known to improve soil quality. Its extensive root system naturally replenish itself and is grown without using pesticides or chemical fertilizers. It's actually a grass and some varieties can grow up to 3 - 4 feet a day. Bamboo minimizes CO2 and generates up to 35% more oxygen than equivalent stands of trees.  Bamboo can even improve soil quality in places where erosion and degradation of the natural minerals has occurred. It needs very little water to grow, which means it can thrive in a variety of climates without depleting water supplies


Benefits:
  • Excellent moisture management - clothing made from bamboo can absorb and evaporate perspiration very fast. The cross section of the bamboo fiber has various micro-gaps and holes, which enables moisture absorption and ventilation, better than cotton.
  • It is anti-bacterial with a unique anti-bacterial agent. This substance bonds tightly with bamboo cellulose during the fiber growth and is retained in fabric. (That's totally different from any chemical additives used sometimes in garments, causing skin allergy.)
  • Bamboo clothing has anti-UV effect and anti-static properties, increased by its excellent moisture absorption.
  • Bamboo clothing is very suitable for sensitive skin, since there are no harsh chemical treatments which can irritate skin surface, as well as smooth and round fiber is easy on the skin. With its great absorption of water, it keeps skin comfortable, helping contain perspiration and odor


Our Bamboo collection
Made from 50% bamboo - 50% cotton

 Life is colorful Tee
IDR 110.000 // available size 1y-5y


 Colorful Tee
IDR 110.000 // available size 1y-5y


Drive Tee
IDR 110.000 // available size 1y-5y

 Atari Tee 
IDR 110.000 // Organic cotton 


 Forest Guard tee
IDR 110.000 // Bamboo fabrics



I'm Like totally organic tee
IDR 110.000 // Organic cotton 

 Save trees tee
IDR 110.000 // Organic cotton  
 Discover Green power tee
IDR 110.000 // Bamboo fabrics 


Save Energy tee
IDR 110.000 // Bamboo fabrics

Jumat, 02 Desember 2011

Special collection for Mother & Baby Indonesia

Baby Feits special collection for Mother & Baby Indonesia










These collection can only be purchased at Goodie-Goodies Wall Store 2nd floor 
Grand Indonesia-Jakarta