Berapa banyak kaos ketat yang tertumpuk dalam lemari
anda, disaat tren mode beralih dari kaos-kaos body size menjadi kaos-kaos yang
serba loose? Atau berapa pasang skinny
jeans yang tergantung di lemari anda pada saat model celana harem sedang
digandrungi sekarang ini? Tanpa disadari
anda telah melakukan pemborosan energi dengan menjadi seorang pemuja
tren.
Secara tidak langsung, tindakan konsumtif itu membawa
dampak negatif yang luas terhadap lingkungan sekitar bahkan dunia. Kalau anda
berpikir bahwa kaos katun yang anda pakai adalah produk yang ramah lingkungan
dibandingkan kain sintetis seperti nylon dan polyester (yang proses
pembuatannya diyakini sebagai penyumbang terbesar polusi dunia), maka anda
salah besar. Pertanian Kapas (bahan baku utama kain katun) adalah salah satu pertanian
yang tidak ramah lingkungan. Peruntukannya
yang bukan sebagai bahan pangan membuatnya secara rutin disemprot dengan
campuran pestisida dan bahan kimia berbahaya dalam jumlah besar. Dampak jangka
panjangnya tentu sangat buruk bagi tanah dan lingkungan sekitar, bahkan untuk kesehatan
para pekerjanya.
ECO-FASHION
Yang sedang ramai disuarakan sekarang ini terutama di
negara-negara maju adalah gerakan eco-fashion. Sebagai sebuah pilihan baru
dalam dunia fashion, Eco-fashion telah berkembang menjadi sesuatu yang sangat
besar dan hip. Konsep dari Eco-fashion merujuk pada segala produk fashion dan
aksesoris yang telah diproduksi menggunakan produk-produk dan proses yang ramah
lingkungan. Eco-fashion tidak terbatas pada penggunaan bahan-bahan organik
saja, tapi juga meliputi barang-barang daur ulang dan vintage. Perkembangan eco-fashion tidak terlepas dari
gerakan ethical fashion yang disuarakan oleh komunitas LSM luar negeri di era tahun
1990-an. Ethical fashion berusaha memberikan keuntungan maksimal terhadap
komunitasnya serta meminimalkan efek buruk terhadap lingkungan sekitar. Dan ini
berarti sistem perdagangan yang adil, menciptakan lingkungan kerja yang nyaman,
upah yang sesuai dengan standar, tidak memperkerjakan anak di bawah umur serta
menghindari diskriminasi wanita. Ethical fashion tidak menggunakan hewan
sebagai percobaan ataupun sebagai bahan baku produksi. Dan yang terpenting
adalah selalu memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup dalam kegiatan
industrinya.
Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan
produk-produk eco-fashion. Hasil bumi yang melimpah, budaya yang beragam,
merupakan sumber utama dari eco-fashion. Beberapa nama designer kenamaan
Indonesia mulai memasukkan eco-fashion di dalam kreasi-kreasinya hal ini
terlihat pada gelaran eco-chic yang diadakan di Jakarta pada bulan Maret 2008. Saat
itu banyak tertampil koleksi busana ataupun aksesori yang terbuat dari
bahan-bahan organik, seperti organik katun, pelepah jagung, daun pandan, daun
pisang dan juga penggunaan bahan daur ulang seperti kain-kain tua atau bekas
pakai, plastik, dan masih banyak lagi. Pelaku bisnis fashion di Indonesia pun
kini mulai menunjukkan dukungannya terhadap eco-fashion, ini termasuk
label-label pakaian lokal yang mengusung konsep hijau dalam bisnisnya.
Bila melihat lebih
dalam lagi, industri pakaian adalah sebuah industri yang kompleks, dimana
setiap pakaian yang kita pakai memiliki proses yang rumit di belakangnya. Pada
saat anda membeli pakaian, anda mungkin tidak akan berpikir dua kali tentang
dimana pakaian itu diproduksi, oleh siapa, dan bagaimana kondisi saat pakaian
itu dibuat. Ada 4 langkah dalam proses terciptanya suatu produk fashion yaitu
penanaman & perawatan, pemanenan, pencucian kapas, dan manufaktur. Sedangkan
pada tahapan manufaktur ada 5 proses sampai akhirnya tercipta barang jadi yaitu
memintal kapas menjadi benang, penenunan, pewarnaan bahan, finishing, pemotongan
dan penjahitan kain. Dari situ banyak sekali pihak yang terlibat dalam proses
pembuatan pakaian mulai dari petani sampai pekerja pabrik. Dapat dibayangkan
berapa banyak bahan bakar yang dikonsumsi dalam proses transportasinya saja.
Lalu sebagai
seorang konsumen, hal-hal sederhana apakah yang bisa kita lakukan untuk
mengubah dunia menjadi lebih baik? Ada banyak hal yang mungkin terlihat kecil
namun sebenarnya adalah besar pengaruhnya bila dilakukan. Tidak perlu
memaksakan diri membeli pakaian berbahan organik bila anda tidak mampu
membelinya. Sebaliknya, gunakanlah pakaian-pakaian lama anda, perpanjang masa
pakai dari pakaian itu. Manfaatkan keahlian menyulap pakaian-pakaian lama
menjadi sesuatu yang baru, segar dan unik. Dengan cara ini anda telah
menambahkan nilai fungsi terhadap barang lama anda.
Mulailah membeli pakaian dari daerah sekitar anda dengan
pertimbangan kualitas daripada kuantitas. Berhentilah membeli pakaian yang
hanya sekedar menjadi tren. Ini sama saja dengan pemborosan. Akan lebih baik bila kita sebagai konsumen bisa
lebih cerdas dalam membeli pakaian, dengan memilih secara cermat dan teliti
serta menggunakan prinsip padu padan dalam berpakaian. Langkah sederhana ini
tentunya akan membantu pengurangan konsumsi pakaian.
Sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap
fashion, kembalilah memahami esensi dari fashion sebagai kebutuhan dasar
manusia. Fashion bukanlah semata-mata tentang membeli semuanya yang baru atau
megikuti tren saja. Memperlakukan fashion dengan etika merupakan tanggung jawab
kita dalam menjaga keseimbangan dunia. Tren bersifat sementara dan style adalah
abadi. Tetapi Eco-fashion adalah pilihan, yang pada akhirnya memang harus kita
ambil, untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
(Dita Kusuma/ Baby Feits-2009)
Tips
gaya hidup eco-fashion:
-
Pakai
kembali pakaian lama anda
-
Belilah
produk fashion lokal, untuk mengurangi pemborosan bahan bakar dalam
transportasinya.
-
Kreatiflah
dengan pakaian yang sudah tidak terpakai, ubah menjadi barang baru yang lebih
berguna
-
Sumbangkan
pakaian lama anda atau adakan garage sale
-
Jadilah
konsumen yang cerdas, pilihlah pakaian yang mudah untuk dipadu padankan,
sehingga pakaian itu mempunyai nilai pakai yang lebih lama
-
Gunakan
pakaian berbahan organik semampunya.
-
Pilihlah
merek yang memiliki kepedulian lingkungan di perusahaannya.
-
Gunakan
deterjen ramah lingkungan dalam mencuci pakaian-pakaian anda