Senin, 14 Mei 2012

ECO-FASHION SEBUAH GAYA HIDUP ATAU HANYA TREN BELAKA?




Berapa banyak kaos ketat yang tertumpuk dalam lemari anda, disaat tren mode beralih dari kaos-kaos body size menjadi kaos-kaos yang serba loose? Atau berapa pasang skinny jeans yang tergantung di lemari anda pada saat model celana harem sedang digandrungi sekarang ini? Tanpa disadari  anda telah melakukan pemborosan energi dengan menjadi seorang pemuja tren. 


Secara tidak langsung, tindakan konsumtif itu membawa dampak negatif yang luas terhadap lingkungan sekitar bahkan dunia. Kalau anda berpikir bahwa kaos katun yang anda pakai adalah produk yang ramah lingkungan dibandingkan kain sintetis seperti nylon dan polyester (yang proses pembuatannya diyakini sebagai penyumbang terbesar polusi dunia), maka anda salah besar. Pertanian Kapas (bahan baku utama kain katun) adalah salah satu pertanian yang tidak ramah lingkungan. Peruntukannya  yang bukan sebagai bahan pangan membuatnya secara rutin disemprot dengan campuran pestisida dan bahan kimia berbahaya dalam jumlah besar. Dampak jangka panjangnya tentu sangat buruk bagi tanah dan lingkungan sekitar, bahkan untuk kesehatan para pekerjanya.

ECO-FASHION
Yang sedang ramai disuarakan sekarang ini terutama di negara-negara maju adalah gerakan eco-fashion. Sebagai sebuah pilihan baru dalam dunia fashion, Eco-fashion telah berkembang menjadi sesuatu yang sangat besar dan hip. Konsep dari Eco-fashion merujuk pada segala produk fashion dan aksesoris yang telah diproduksi menggunakan produk-produk dan proses yang ramah lingkungan. Eco-fashion tidak terbatas pada penggunaan bahan-bahan organik saja, tapi juga meliputi barang-barang daur ulang dan vintage.  Perkembangan eco-fashion tidak terlepas dari gerakan ethical fashion yang disuarakan oleh komunitas LSM luar negeri di era tahun 1990-an. Ethical fashion berusaha memberikan keuntungan maksimal terhadap komunitasnya serta meminimalkan efek buruk terhadap lingkungan sekitar. Dan ini berarti sistem perdagangan yang adil, menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, upah yang sesuai dengan standar, tidak memperkerjakan anak di bawah umur serta menghindari diskriminasi wanita. Ethical fashion tidak menggunakan hewan sebagai percobaan ataupun sebagai bahan baku produksi. Dan yang terpenting adalah selalu memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup dalam kegiatan industrinya.
Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan produk-produk eco-fashion. Hasil bumi yang melimpah, budaya yang beragam, merupakan sumber utama dari eco-fashion. Beberapa nama designer kenamaan Indonesia mulai memasukkan eco-fashion di dalam kreasi-kreasinya hal ini terlihat pada gelaran eco-chic yang diadakan di Jakarta pada bulan Maret 2008. Saat itu banyak tertampil koleksi busana ataupun aksesori yang terbuat dari bahan-bahan organik, seperti organik katun, pelepah jagung, daun pandan, daun pisang dan juga penggunaan bahan daur ulang seperti kain-kain tua atau bekas pakai, plastik, dan masih banyak lagi. Pelaku bisnis fashion di Indonesia pun kini mulai menunjukkan dukungannya terhadap eco-fashion, ini termasuk label-label pakaian lokal yang mengusung konsep hijau dalam bisnisnya.
Bila  melihat lebih dalam lagi, industri pakaian adalah sebuah industri yang kompleks, dimana setiap pakaian yang kita pakai memiliki proses yang rumit di belakangnya. Pada saat anda membeli pakaian, anda mungkin tidak akan berpikir dua kali tentang dimana pakaian itu diproduksi, oleh siapa, dan bagaimana kondisi saat pakaian itu dibuat. Ada 4 langkah dalam proses terciptanya suatu produk fashion yaitu penanaman & perawatan, pemanenan, pencucian kapas, dan manufaktur. Sedangkan pada tahapan manufaktur ada 5 proses sampai akhirnya tercipta barang jadi yaitu memintal kapas menjadi benang, penenunan, pewarnaan bahan, finishing, pemotongan dan penjahitan kain. Dari situ banyak sekali pihak yang terlibat dalam proses pembuatan pakaian mulai dari petani sampai pekerja pabrik. Dapat dibayangkan berapa banyak bahan bakar yang dikonsumsi dalam proses transportasinya saja.

Lalu sebagai seorang konsumen, hal-hal sederhana apakah yang bisa kita lakukan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik? Ada banyak hal yang mungkin terlihat kecil namun sebenarnya adalah besar pengaruhnya bila dilakukan. Tidak perlu memaksakan diri membeli pakaian berbahan organik bila anda tidak mampu membelinya. Sebaliknya, gunakanlah pakaian-pakaian lama anda, perpanjang masa pakai dari pakaian itu. Manfaatkan keahlian menyulap pakaian-pakaian lama menjadi sesuatu yang baru, segar dan unik. Dengan cara ini anda telah menambahkan nilai fungsi terhadap barang lama anda.
Mulailah membeli pakaian dari daerah sekitar anda dengan pertimbangan kualitas daripada kuantitas. Berhentilah membeli pakaian yang hanya sekedar menjadi tren. Ini sama saja dengan pemborosan. Akan  lebih baik bila kita sebagai konsumen bisa lebih cerdas dalam membeli pakaian, dengan memilih secara cermat dan teliti serta menggunakan prinsip padu padan dalam berpakaian. Langkah sederhana ini tentunya akan membantu pengurangan konsumsi pakaian. 

Sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap fashion, kembalilah memahami esensi dari fashion sebagai kebutuhan dasar manusia. Fashion bukanlah semata-mata tentang membeli semuanya yang baru atau megikuti tren saja. Memperlakukan fashion dengan etika merupakan tanggung jawab kita dalam menjaga keseimbangan dunia. Tren bersifat sementara dan style adalah abadi. Tetapi Eco-fashion adalah pilihan, yang pada akhirnya memang harus kita ambil, untuk menciptakan dunia yang lebih baik. 
(Dita Kusuma/ Baby Feits-2009)

Tips gaya hidup eco-fashion:
-          Pakai kembali pakaian lama anda
-          Belilah produk fashion lokal, untuk mengurangi pemborosan bahan bakar dalam transportasinya.
-          Kreatiflah dengan pakaian yang sudah tidak terpakai, ubah menjadi barang baru yang lebih berguna
-          Sumbangkan pakaian lama anda atau adakan garage sale
-          Jadilah konsumen yang cerdas, pilihlah pakaian yang mudah untuk dipadu padankan, sehingga pakaian itu mempunyai nilai pakai yang lebih lama
-          Gunakan pakaian berbahan organik semampunya.
-          Pilihlah merek yang memiliki kepedulian lingkungan di perusahaannya.
-          Gunakan deterjen ramah lingkungan dalam mencuci pakaian-pakaian anda